Antara epidemi Jakarta-Covid-19, PT Pertamina mengumumkan bahwa mereka memulai pembangunan tiga anjungan lepas pantai untuk ladang minyak Hulu Mahakam (PHM), Sisi Nubi dan Mahakam Selatan.
Proyek investasi $ 125 juta akan mendukung 20% ??dari produksi WK Mahakam pada tahun 2024.
Pekerjaan konstruksi dimulai dengan kontrak engineering, procurement, supply, construction and commissioning (EPSCC) yang dibuat dengan PT Meindo Elang Indah (MEI).
Kontrak EPSCC ditandatangani dengan tanda tangan Manajer Umum PHM PTH Danar Dodjoadhi, PT Meindo Elang Indah, Stephanie Chan dan Kontrol Pembelian SKK Migas, Sulistya Hastuti Wahyu, Pembelian dan Layanan Manajemen SKK Migas. Irwin Surya.
Danar Dodjoadhi berharap bahwa produksi minyak dan gas proyek akan dapat mempertahankan 20% dari produksi WK Mahakam pada tahun 2024.
"Kontribusi ketiga platform pada titik produksi tertinggi diperkirakan akan mencapai 120 MMSCFD," pengumuman resmi Rabu (29/7/2020).
Tiga platform yang akan dibangun adalah Jumelai, yang akan dipasang di Lapangan Mahakam Selatan dan akan dipasang di Sisi Utara dan Nubi Utara untuk Lapangan Sisi Nubi. Sebuah proyek yang disebut JSN diharapkan akan selesai pada kuartal keempat tahun 2021.
Dalam proyek JSN ini, PHM melakukan berbagai upaya efisiensi dalam hal desain, membuat jembatan 66% lebih ringan agar sesuai dengan cadangan gas yang ada. Gas yang diproduksi dalam proyek JSN akan didistribusikan ke kilang Pertamina Refinery Unit (PT RU) 5 di Balikpapan.
Sinergi Pertamina dan Kimia Farma Tekan Impor Bahan Baku Farmasi
PT Pertamina International Refinery (KPI) bekerja sama dengan PT Kimia Farma Tbk. Sinergi ini disoroti dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mengeksplorasi potensi pengembangan bersama dalam industri pemasok bahan baku farmasi.
Mengikuti pedoman pemerintah untuk mengurangi impor bahan baku farmasi, Pertamina menetapkan bahwa petrokimia akan menjadi bisnis utama masa depan ketika konversi energi terjadi.
“Karena itulah Pertamina mencari peluang untuk memasuki bahan baku farmasi dan logistik. Kami meneliti dan meneliti dengan hati Tat, Kimia Farma. ” General Manager Pertamina Nicke Widyawati dikutip pada pencernaan resmi. Dexlite
Menurut Nicke, Pertamina secara teknis melakukan studi awal proyek, dan kemudian bekerja dengan Kimia Farma untuk merumuskan proyek sebagai kontrak kerja sama.
Untuk mendukung realisasi tersebut, Kilang Cilacap disiapkan dan salah satunya mengubah produk petrokimia menjadi bahan baku farmasi.
Ini dapat digunakan di kilang Cilacap sekali lagi dalam skala besar dan jenis, namun di kilang lain. Karena salah satu karya Pertamina fokus pada masa depan. Sebagai perusahaan induk, Pertamina akan mengawasi proses ini untuk memenuhi harapan pemerintah. Harga pertamina dex
Penelitian dan Pengembangan
Direktur Holding Farmasi BUMN Honesti Basyir mengatakan bahwa penandatanganan nota kesepahaman dengan Kimia Farma merupakan sinergi kerja sama industri dalam pengembangan pemasok bahan baku farmasi. Ini termasuk ekonomi teknis dan penelitian dan pengembangan.
"Tujuan kami adalah untuk memastikan pasokan bahan baku farmasi dan pengembangan petrokimia, terutama melalui integrasi komersial BUMN Pharmaceutical Holding dan kerjasama dengan mitra strategis. Oleh karena itu, Anda dapat merasakan efisiensi kerja sama ini. Di bawah perlindungan PT Pertamina (Persero), kerja sama dengan Kilang Internasional Pertamina. Kami berharap ini akan berjalan dengan baik dan membawa manfaat yang signifikan bagi kita semua.
Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dibuat antara general manager PT Pertamina International Refinery Ignatius Tallulembang dan general manager PT Kimia Farma Tbk di Verdi Budidarmo. BUMN Budi Gunadi Sadikin Asisten Manajer, PT Pertamina (Persero) Manajer Umum Nicke Widyawati dan BUMN IlaƧ (PT Biofarma (Persero), Tbk) Manajer Umum Honesti Basyir